Kamis, 18 September 2014

Super Pippo Inzaghi



Cerita tentang pesona sepak bola yang selalu memiliki sisi unik untuk dibagi, merupakan salah satu hal yang menarik untuk diulas. Mulai dari para pemain, pelatih, pertandingan, hingga ulah para suporter merupakan bagian yang tak terpisahkan dari permainan cantik dan penuh tensi tinggi. Salahsatunya terjadi di Serie A Italia, dengan AC Milan yang saat ini bertahta di puncak klasemen, dibayang-bayangi oleh Juventus.


Salah seorang fans Milan, yang biasa disebut milanisti cukup jeli melihat figur pemain terlebih pemain depan yang biasa mencetak gol bagi kemenangan tim. Bukan Ibrahimovic, Pato, ataupun Robinho. Namun adalah Filippo Inzaghi yang menginsipasinya. Meskipun saat ini posisinya di Milan penuh ketidakpastian karena harus bersaing dengan striker-striker yang lebih muda dan bertenaga, namun Hilman Taofani, menuliskannya dengan sangat menarik dan unik sehingga tak ada salahnya untuk Saya bagikan kepada Anda, yang barangkali juga seorang milanista.



Inzaghi adalah "unlikely hero" bagi sebuah tim sepakbola. Dirinya bukan pemain dengan talenta tinggi layaknya Kaka, atau penuh determinasi fisik semacam Genarro Gattuso, dua rekannya di AC Milan. Johan Cruyff pernah berujar jika Filippo Inzaghi sama sekali tidak memiliki bekal untuk bermain bola. Pendapat Cruyff mungkin ada benarnya ketika salah satu staf pelatih di Tim Nasional Italia berujar bahwa dirinya terkejut ketika melihat Inzaghi berlatih bersama timnas. Bekal teknik Inzaghi jauh dari standar. Anehnya, dengan segudang pendapat tentang kualitas Inzaghi, Pippo masih sanggup berkibar di kancah elit sepakbola Eropa, dengan memperkuat dua tim besar asal Italia, Juventus dan AC Milan. Koleksi gol-nya bahkan membanggakan. Jika tidak terkena cedera, bukan tidak mungkin Pippo mencetak gol double-digit seperti musim-musim sebelumnya. Dengan kondisinya yang baru prima di akhir musim, Pippo mecetak sejumlah gol penting bagi Milan dan Italia.

Mungkin, "gol penting" itulah yang perlu dibawahi dalam aksi-aksi Pippo yang tidak dikaruniai dengan teknik sempurna, serta fisik sempurna. Dirinya selalu bisa menjadi "the right man in the right place". Sekedar penyegar, tahun lalu dua gol Pippo hadir di saat Milan membutuhkan kemenangan melawan Lyon di perempat final Liga Champions. Atau ketika dirinya memastikan langkah Italia di Piala Dunia lalu ketika melawan Republik Ceko, dengan mencetak gol kedua Italia. Gol-gol Pippo tidak indah, tapi krusial. Dan dalam format sepakbola modern yang menghamba tinggi ke hasil, bukannya proses, Inzaghi adalah figur yang sangat penting. Tidak perlu bermain indah, tetapi menjawab dengan gol yang sah. Inzaghi adalah maskot bagi keberuntungan sebuah tim.

Posisi Inzaghi sebagai striker memang jauh dari kriteria ideal seorang pemain depan. Bagi sepakbola klasik ala Amerika Latin, seorang penyerang adalah mereka yang mempunyai skill dan teknik terbaik. Muncullah nama-nama Leonidas, Alfredo Di Stefano, Pele sampai era Ronaldo atau Lionel Messi saat ini. Sebaliknya, bagi kamus sepakbola ortodoks di Inggris dan Jerman, seorang penyerang adalah tipikal bomber seperti Gerd Muller, sang asal muasal nama "bomber", atau bahkan Duncan Ferguson. Tinggi, kuat, sadis dan oportunis di kotak pinalti lawan. Inzaghi bukan keduanya. Bomber kelahiran Piacenza, 9 Agustus 1973 tersebut "hanya" mempunyai tinggi badan 181 cm ditunjang postur kerempeng. Lari sprint-nya juga tidak cepat, dan bukan rahasia umum bila kondisi fisik Super Pippo - julukannya - tidak mampu bertahan dengan stabil selama 90 menit. Pendek kata, Pippo jauh dari kriteria ideal bagi seorang striker skillful atau model bomber.

Seorang juara adalah mereka yang mengubah kekurangan menjadi keberuntungan. Tanpa bakat dan fisik yang mendukung - bekal utama pemain sepakbola - Pippo mengembangkan sendiri sepakbolanya, yaitu sepakbola psikologis. Kakak pesepkabola Simone Inzaghi terebut akan mengembangkan perlawanan terhadap lawannya secara psikologis. Ketika berebut bola udara, misalnya, alih-alih beradu lompatan, Pippo akan mencoba memanfaatkan celah jika si pemain lawan salah dalam mengantisipasi. Hal itu akan memberikan tekanan bagi pemain lawan untuk selalu sempurna dan tidak mengijinkan adanya kesalahan sekecil mungkin, ketika Inzaghi di sekitarnya. Atau trademark Pippo yang selalu bermain-main dengan posisi offside, tentu akan membuat lawan dan penjaga garis mati-matian fokus untuk memperhatikan dirinya. Hal itu kadang menimbulkan kelelahan psikis bagi lawan (dan juga penjaga garis), ketika menit demi menit beradu. Akibatnya, entah itu lawan akan membuka ruang bagi rekan setim Inzaghi atau malah kecolongan oleh Pippo sendiri. Dan hal itu akan fatal. Gol kedua di final Liga Champions lalu membuktikan. Jamie Carragher, bek Liverpool yang dihadapi Inzaghi di final lalu berujar bahwa dirinya lelah karena harus mengamati pergerakan Inzaghi, hingga pada akhirnya tidak sempurna memasang jebakan offside yang berujung ke gol kedua.

Gaya Pippo tersebut melahirkan sejumlah "kecaman" dari pesepakbola lawan. Rata-rata "musuh" Pippo berposisi sebagai bek. Jaap Stam, yang notabene mantan rekan Inzaghi juga mengaku sebal terhadap gaya Pippo ketika pertandingan Manchester United (eks klub Stam) melawan Juventus beberapa tahun lalu. Stam terprovokasi secara psikologis untuk sangat berhati-hati dengan Pippo di seputar kotak penalti sehingga sulit baginya menyatu dengan permainan. "Musuh" lain dari Inzaghi adalah hakim garis dan wasit. Biasanya seorang hakim garis akan lebih waspada ketika permainan melibatkan Pippo. Tetapi Inzaghi juga pantang menyerah. Mungkin Pippo tidak akan ragu untuk menempuh 30 kali percobaan offside, demi lolos sekali yang sudah cukup untuknya mencetak gol!

Mereka yang sinis akan selalu berpedoman bahwa Pippo sangat mengandalkan keberuntungan. Tetapi secara positif, Inzaghi memang melatih dirinya untuk membuat keberuntungan itu datang kepadanya. Hal itu menjadi penting ketika menghadapi situasi dimana sejumlah pertandingan akan ditentukan oleh gol yang tercetak. Dirinya sadar tidak memiliki bakat sebesar Kaka, dan tidak berbekal kondisi fisik yang mendukungnya untuk bersaing dengan para raksasa model Jaap Stam. Inzaghi melatih kecerdikan dan kegesitan yang diperlukan untuk menyiasati offside. Dirinya juga mengembangkan naluri dan intuisi untuk mengetahui arah jatuh bola atau bola mental. Bahkan dirinya juga berlatih bersama rekan setimnya untuk sekedar menjadi pembelok arah bola, seperti pada gol pertamanya di final Liga Champions lalu. Media mengklaim itu keberuntungan, tetapi Pippo menyangkalnya. Menurutnya, itu adalah hasil latihan yang dikembangkan bersama Andrea Pirlo, si penembak bola.

Golnya ke gawang Liverpool di akhir babak pertama final Liga Champions 2007, yang diklaim sebagai keberuntungan oleh media Inggris, bisa saja tidak akan terjadi jika pemain Liverpool melihat jejak rekam Inzaghi sebelumnya, yang banyak beredar di situs semacam You Tube. Termasuk di pertandingan melawan Empoli dan Inter Milan musim sebelumnya. Kejadiannya persis. Tendangan bebas yang diarahkan ke tiang jauh, kemudian dibelokkan ke tiang dekat yang mengecoh kiper. Pelakunya? Sama! Andrea Pirlo menendang, Inzaghi memantulkan.

Kini, Filippo Inzaghi berusia 33 tahun. Setelah mengembangkan karirnya dari Piacenza, Parma dan Atalanta, rasanya hampir mustahil baginya untuk hanya mengandalkan keberuntungan selama rentang 10 tahun karirnya di dua klub besar Italia, Juventus dan Milan. Selama total15 tahun karir sebagai pebola, Inzaghi menghasilkan lebih dari 150 gol, beberapa diantaranya adalah gol penting yang menentukan kemenangan. Dan sebagian besar juga dicetak dengan cara "biasa" seperti bola pantul, gawang kosong, dan gol-gol semodel dua golnya di final Liga Champions lalu. Sulit dipercaya rasanya jika dirinya hanya mengandalkan keberuntungan untuk melewati tahun demi tahun dalam profesinya sebagai pesepakbola.

Petuah kuno berkata: keberuntungan tidak akan datang tiga kali dengan cara yang sama. Beberapa orang mungkin memang sengaja memancing agar keberuntungan itu datang kepadanya. Sama seperti pemain poker yang terus melatih trik-trik psikologis untuk memenangkan perang mental dengan lawannya. Poker adalah permainan kartu yang sangat mengandalkan keberuntungan. Tapi para juara poker terus melatih apa yang mereka bisa agar keberuntungan bisa mendekat mereka. Sama halnya dengan sepakbola. Pepatah bahwa bola itu bulat turut menegaskan besarnya faktor "luck" dalam permainan terpopuler sejagad ini. Apabila kita mau memandang positif, Filippo Inzaghi sebetulnya hanya memandang sepakbola dari kacamata yang berbeda dengan kebanyakan. Dan orang istimewa adalah orang yang bisa melihat apa yang orang lain tidak mampu melihat.

Jangan pernah memandang remeh Inzaghi.

Jumat, 15 Agustus 2014

La Pulga, La Messiah.


Kata Mereka Tentang Lionel Messi

Banyak Orang yg memuji Messi baik dari legenda, pelatih, kawan maupun lawan, dll: "sungguh luar biasa".






Angel Di Maria: Dia seorang yang fenomenal, apa lagi yang bisa saya katakan?" Senang rasanya bisa bermain bersama Messi. Ia membuat segalanya menjadi mudah untuk rekan-rekan satu timnya.


Zlatan Ibrahimovic: Messi pemain terbaik di dunia dan pantas mendapatkan Ballon d'Or, Aku yakin ia akan memenanginya karena memang pantas mendapatkannya. Dia bermain seperti pemain dalam PlayStation. Sulit dipercaya. Orang tak memujinya berarti tak tahu sepak bola atau hanya mengatakan kebohongan.


Gennaro Gattuso: Messi adalah yang terbaik sepanjang masa. Saya benci mengakuinya, terutama karena Cristiano adalah pemain yang luar biasa. Tapi Messi sepertinya datang dari planet lain, Pemain yang bisa mencetak 90 gol dalam setahun tak mungkin nyata, Messi itu berasal dari PlayStation. Saat saya melihat Messi, dia unggul kelas, kecepatan dan dia bisa mencetak gol kapan pun dia suka.


Marcelo: Saat ini Messi adalah pemain terbaik di dunia dan sebuah kegembiraan bisa bermain melawan dirinya.


Guti Hernandez: Saya hanya bisa mengulangi yang telah saya katakan sebelumnya, yaitu Messi adalah yang terbaik di dunia saat ini. Menyakitkan bagi saya untuk mengakuinya, tapi memang itulah kenyataannya.


Luis Figo: Lionel Messi adalah yang terbaik dari semua dan ini tidak perlu lagi dipertanyakan.


Ronaldo Luiz Nazario da lima: Messi lebih komplet ketimbang CR7 jika didelegasikan sebagai pemain terbaik. Messi lebih banyak mencetak gol yang menentukan. Dalam beberapa kesempatan, ia bermain kemudian mencetak gol penting.


Mesut Ozil: Sungguh impresif melihat bagaimana Messi bermain melawan Leverkusen. Tentu saja Messi pemain berkelas, seperti halnya pemain lain dari Barcelona.


Kaka: Atas segala yang telah dicapainya bersama Barcelona, sekarang saya mantap akan mendukungnya sebagai pemain terbaik dunia.


Jorge Valdano: Jika Anda bertanya kepada saya, saya katakan bahwa Messi adalah pemain yang selalu berada di kelas lebih tinggi dibanding pemain lain. Tidak ada seorang pun yang bisa mendekati tingkat kemampuannya dalam bermain.


John Terry: Messi yang terbaik. Dia memiliki kemampuan individu luar biasa, dan pribadi yang menyenangkan.


Nemanja Vidic: Saya pikir Messi adalah penyerang terbaik di dunia. Sangat sulit bermain menghadapi dirinya. Dia pemain yang sangat bagus.


Raul Gonzalez: Dengan tulus saya ingin memberi selamat kepada Messi karena sulit sekali mencetak tiga gol di laga El Clasico. Penampilannya layak dapat penghargaan. Messi adalah pesepakbola fantastis dan telah menunjukkan kualitasnya dalam berbagai penampilan.


David Beckham: Tanpa diragukan lagi, dia adalah salah satu dari sekian banyak pemain terbaik yang pernah saya hadapi dan juga salah satu pemain terbugar yang pernah saya lihat, Untuk seorang pemain mungil, dia sungguh bertalenta. Dia adalah pemain yang sangat dekat jika dibandingkan dengan Maradona dan dia juga memiliki gairah permainan yang sama juga. Saya juga yakin dia akan bisa lebih sukses lagi di masa mendatang karena dia sungguh pribadi yang menyenangkan.


Roberto Carlos: Messi atau Ronaldo? Sulit, tetapi pada saat ini, untuk apa yang telah ia lakukan, Messi adalah yang Terbaik.


Rivaldo: Messi masih sangat muda dan telah mencapai segala sesuatu yang dia bisa raih. Dengan bakat dan muda ia ditakdirkan untuk menjadi pemain legendaries.


Franz Beckenbauer: Lionel Messi bisa menjadi salah satu legenda abadi sepak bola seperti Maradona atau Pele.


Paco Gento: Pemain Barca yang harus diwaspadai dalam El Clasico adalah Messi. Apabila dia bermain, tim seakan bermain dengan 15 orang pemain. Kemampuannya setara dengan lima orang. Dia benar-benar luar biasa.


Zinedine Zidane: Messi jelas merupakan pemain andalan Barcelona. Anda tahu apa yang terjadi begitu Messi menguasai bola.


Victor Valdes: Dia adalah Dewa, pemain terhebat dan selalu menjadi yang terhebat, atas apa yang dia berikan kepada tim kami, dan atas apa yang saya alami sebagai rekan satu timnya.


Cesc Fabregas: Messi baru saja pulang dari perjalanan jauh usai membela tim nasional dan ia langsung menjadi pahlawan di sini. Messi itu berasal dari dunia lain.


Paolo Madini: Saat saya melihat Messi bermain, dalam opini saya, ia seharusnya memenangkan Ballon d’Or setiap tahun. Ia pemain yang sulit dipercaya.
Carlos Tevez: Segala yang Messi lakukan sungguh membuat saya terkejut. Setiap sesi latihan jadi terasa berbeda. Sangat menakjubkan melihatnya bermain dan berlatih bersamanya. Messi adalah pemain dan pribadi yang mengesankan. Ia memperlihatkannya di setiap sesi latihan maupun di saat makan.


Pep Guardiola: Saya tidak berpikir pernah ada pemain dalam sejarah yang bisa melakukan apa yang dia lakukan di setiap tiga hari. Ini tidak terbayangkan, orang-orang membeli tiket hanya untuk melihatnya bermain dan dia melakukan sesuatu yang unik.


Tito Vilanova: Messi bermain fantastis pada tiap laga. Ambisi, motivasi mencetak gol, serta kemampuan untuk membantu tim. Secara taktik, dia adalah pemain yang sangat lengkap.
Presiden FIFA Sepp Blatter: Lionel Messi merupakan anak yang baik yang pasti akan diinginkan oleh ayah dan ibu manapun. Dia sangat cepat, terkendali, bermain baik, sehingga mendapat banyak dukungan.


Presiden UEFA Michel Platini: Messi adalah bintang dari para bintang di sepakbola dunia.
Adriano Galliani: Messi adalah pemain terbaik sepanjang masa. Dia bahkan lebih baik daripada Maradona dan Pele.


Gerd Mueller: Messi adalah "seorang pemain yang luar biasa, seorang raksasa yang pada saat bersamaan adalah seorang pemain bola yang bagus dan sangat profesional.


Diego Maradona: Messi terlahir untuk menjadi pesepak bola. Dia harus sadar itu. Saat ini kita menerima persembahan seorang remaja yang akan membuat sejarah dalam dunia sepak bola. Hanya orang yang memulai bermain sepak bola di jalanan yang bisa membuat bola menempel di kakinya seperti itu. Keberanian, kepercayaan diri dan ambisi, semuanya dimiliki Messi.


Pele: Secara teknis, saya dan messi praktis berada pada tingkatan yang sama. Kami memiliki berkah dari Tuhan.


Sergio Aguero: Messi tidak terlalu mengejutkan lagi bagi saya. Dia merupakan pemain terbaik dunia dan itu tidak perlu dipertanyakan lagi.


Arsene Wenger: Messi benar-benar menakjubkan. Apa yang dia lakukan sungguh luar biasa. Bahkan dalam imajinasi terbesar sekalipun, saya tidak akan pernah mengira seseorang bisa melakukan apa yang Messi lakukan. Dia membuat mencetak gol terlihat mudah, dan kami semua tergoda untuk mengatakan 'mari melangkah ke lapangan dan mencetak gol', karena hal itu terlihat mudah ketika dia melakukannya. Ketika anda bermain sepakbola, anda tahu betapa sulitnya mencetak satu gol.


Sir Alex Ferguson: Messi mampu bermain di generasi manapun.


Carlo Ancelotti: Messi melecut semangat Barcelona ketika memasuki lapangan, Meski tidak.persen fit, dia adalah pemain yang fantastis. Dia membantu membuka permainan ketika datang dari bangku cadangan.


David Moyes: Yang perlu Adnan Januzaj lakukan adalah mencontoh Messi, yang menurut saya adalah pemain yang paling sering ditendang oleh bek lawan namun segera bangkit seolah tidak terjadi apa-apa dan terus melakukan keajaiban di lapangan.


Vicente del Bosque: Messi bakal hebat di mana saja. Dia brilian.


Wayne Rooney: Messi pemain terbaik yang pernah dilahirkan di dunia sepak bola.


Deco: Barcelona mempunyai sejumlah pemain hebat, tapi dari semua yang hebat itu adalah Lionel Messi.


Sergio Busquet: Jika reinkarnasi memang ada, saya ingin hidup kembali sebagai Leo Messi. Dia bisa melakukan apa yang belum pernah dilihat orang lain sebelumnya.


Xavi Hernandez: Leo selalu membuat perbedaan. Ia biasanya menjadi pemain yang menentukan dan ia adalah seseorang yang bisa terus berkembang.


Andres Iniesta: Menurut pandangan saya, Leo jauh berbeda ketika ia promosi ke tim utama. Saya sangat mengagumi talenta yang dimiliki Messi, setiap tahun kualitasnya semakin meningkat.


Jordi Alba: setinggi apa pun pujian yang diberikan kepada Messi, semua seakan tidak cukup untuk menunjukkan kehebatannya.


Javier Mascherano: Dalam kasus saya, saya telah tumbuh di masa Maradona, tapi berada bersama satu tim dengan Messi adalah hak istimewa yang tak semua orang mendapatkannya.


Adriano Correia: Messi selalu gembira. Dia sangat penting bagi kami dan kami sangat merasakan perbedaan jika ia tidak bermain


Ronaldinho: Siapa pemain terbaik di dunia untuk sekarang ini? Messi, selalu Messi. Dia teman baik saya Bahkan semenjak masih belia, saya bisa melihat dia akan menjadi pemain terbaik, Satu penyesalan saya adalah tidak bermain lebih lama bersama Lionel Messi.


Daniel Alves: Kehadiran Messi mengubah banyak hal. Keberadaannya membuat lawan takut dan memberikan gairah kepada fans. Itulah mengapa kami bicara mengenai yang terbaik sebab dia memiliki kekuatan magis


Neymar Jr: Saya harap saya bisa membantu dirinya di atas lapangan, sebab, dia merupakan seorang pribadi yang baik di luar lapangan


Gerard Pique: Lionel Messi adalah pemain terbaik di dunia. Tidak masalah jika sedikit cedera, dia masih bisa mengubah pertandingan. Kami tahu mempunyainya dalam lapangan akan sangat penting,


Pablo Aimar: Ia pemain terbaik di dunia, mungkin sepanjang sejarah, dan mendengar ia mengagumi permainan saya sungguh luar biasa. Saya pernah dibandingkan dengan beberapa pemain besar. Tapi, saya tak pernah menyangka hal ini, ini sungguh menyenangkan.


Joan Laporta: Lionel Messi adalah sumber inspirasi dalam sepak bola dia hidup & bernapas di dalamnya. Messi bisa membawa permainan ini jauh lebih menarik. Dia punya kemampuan magis. itu terlihat sejak dia masih berada di tim junior.


Sandro Rosell: Saya pikir Barca tak akan pernah memiliki pemain seperti Messi lagi, Kehebatan Messi hadir di dalam dan di luar lapangan pertandingan,


Frank Rijkaard: Saya tidak terkejut di saat orang-orang terperangah dengan kehebatannya. Saya sudah lama tahu bahwa messi punya potensi sangat besar. Tinggal menunggu waktu saja untuk menjadi pebola hebat.


Cesar Luis Menotti: Dia punya kaki kiri yang menakutkan dan teknik yang dashyat. Messi adalah pemain yang menjanjikan kualitas terbaik untuk tim yang dibelanya.


Romario: Messi seperti memiliki autisme, namun dalam efek yang positif Karena hal tsb membuat Messi begitu fokus akan satu hal tertentu, Newton dan Einstein juga punya sedikit level autisme. Saya harap dia akan jadi seperti mereka. Messi telah melampaui dirinya sendiri setiap hari dan terus memberikan kita permainan sepakbola yang indah.


Kobe Bryant: Messi adalah yang terhebat... yang terhebat! Aku sempat memiliki kesempatan untuk melihat sesi latihan Barcelona dan aku sangat menikmatinya,


Victor Fernandes: Tak bisa dipungkiri lagi, Lionel Mesi adalah pemain terbaik dunia saat ini. Tidak hanya dengan gol-golnya yang cantik, tapi semua permainannya luar biasa.


Francesco Totti: Hanya ada satu pemain yang bisa melakukan sesuatu yang tak akan pernah bisa aku lakukan dan dia adalah Messi.